Postingan

DINASTI IBNU THULUN (Pembentukan, Kemajuan, dan Kemunduran)

DINASTI THULUNIYAH 1. Riwayat singkat Thuluniyah Thuluniyah adalah sebuah dinasti yang muncul dan berkuasa di Mesir pada abad ke-9 (3 H), yakni dari 868 M (254 H) sampai 905 M (292 H). Sejak 877 M (263 H) dinasti ini melepaskan dirinya dari khilafah Bani Abbas dan dengan demikian Mesir pertama kalinya setelah berlalu masa sembilan abad, menjadi negara merdeka (tidak menjadi profinsi atau bagian dari imperium Romawi (30 SM-642 M/21 H), khilafah Khulafa al-Rasyidin (642 M/21 H- 665 M/40 H), khilafah Bani Umayyah (665 M/40 H-750 M/132 H), dan khilafah Bani Abbas (750/132 H), sampai dinasti Thuluniyah melepaskan diri dari khilafah Bini Abbas pada 877 M/263 H. 2. Pembentukan dinasti Ibnu Thulun Pembentuk/pendiri dinasti Thuluniyah adalah Ahmad bin Thulun, seorang berdarah Turki. Ayahnya dikirim bersama dengan pemuda-pemuda yang lain oleh gubernur Bukhara di Transoxsiana sebagai hadiah untuk khalifah Abbasiyah, al-Ma’mun dan dia menjadi orang terkemuka di istana. Anaknya, Ahmad, gub...

PEMBAHASAN DINASTI GHAZNAWIH (Sejarah Pembentukan, Kemajuan, dan Kemunduran)

A. Sejarah Pembentukan Dinasti Ghaznawih Cikal bakal eksistensi dinasti Ghaznawih didirikan pada tahun 351 H / 962 M oleh Alpatikin, seorang budak belia berbangsa Turki yang dibeli oleh Amir Abd al-Malik bin Nuh (342-350 H / 954-961 M), salah seorang penguasa dinasti Samaniyah. Oleh Abd al-Malik bin Nuh mengangkatnya sebagai anggota pengawal istana dinasti Samaniyah. Karena keberanian dan jasa-jasanya yang banyak Alpatikin diangkat sebagai kepala pengawal dan selanjutnya diangkat sebagai gubernur di Khurasan pada tahun 961 M, salah satu daerah di bawah kekuasaan dinasti Samaniyah. Setelah satu tahun menjabat sebagai gubernur, Alpatakin bersama tentaranya bergerak menuju Ghazna untuk dikuasainya dan akan dijadikan sebagai pusat pemerintahan, dan berhasil menguasai wilayah tersebut dari penguasa aslinya yang bernama Padshah, sekutu dari Hindu Shashis, Kabul. Ghazna adalah sebuah kota kecil yang terletak di sebelah selatan kota Kabul, Afghanistan. Alasan Alpatakin untuk menguasai ...

Dinasti fatimiyah di mesir pembentukan, Kemajuan dan kemunduran

A. Asal usul dan Pembentukan Dinasti Fatimiyah Mesir merupakan salah satu provinsi di Timur Tengah yang berada di bawah kekuasaan khilafah Islam, yang ditaklukkan pada tahun 641 M. Pada awalnya Mesir merupakan kota yang tidak penting bagi imperium Islam. Akan tetapi pada pertengahan abad kesembilan belas, Mesir sudah menampakkan tanda-tanda awal untuk menjadi suatu wilayah yang indepeden. Dinasti ini bermula dari gerakan Isma’iliyah yang membentuk sebuah organisasi misionari yang ekstensif dan yang mengilhami kerusuhan yang hebat di Syiria, Iraq, Arabia, dan Afrika Utara. Dengan menklaim diri mereka sebagai keturunan langsung dari Nabi Muhammad saw. Melalui garis Ali dan Fatimah. Mereka mulai melancarkan organisasi mereka yang berpusat di Salamiyah di Syiria pada tahun 860 M. Gerakan politik keagamaan Syi’ah Isma’iliyah muncul ketika Abdullah bin Ma’mun menjadi pemimpinnya. Ia berjua...

DINASTI Salajikah/Saljuk ( Pembentukan, Kemajuan dan Kemunduran)

A. Pembentukan dinasti Salajikah Dinasti Salajikah (Saljuk) berasal dari kabilah kecil keturunan Turki yaitu kabilah Auruq bersama kabilah-kabilah lainnya membentuk suatu rumpun yang bernama Ghuzz (Ogush) di Turkistan dan berimigrasi ke barat di bawah Saljuk ibnu Tuqaq, mereka menempati pegunungan di dekat laut Khawarisan dan selanjutnya menetap di Transokiana. Di Transokiana mereka merintis suatu tatanan kehidupan yang penuh persahabatan dengan dinasti Samaniyah dan sama-sama memerangi bangsa Turki dan Kafir ketika dinasti Samaniyah runtuh pada tahun (384 H) Sultan Mahmud al-Ghaznawi mengijinkan orang Saljuk menyeberang ke Khurasan. Pada tahun (429 H) pemimpin Salajikah, yakni Tughril Beg berhasil memasuki Nisapur dan menduduki singgasan dinasti Ghaznawi dengan memakai gelar sultan. Setelah menguasai seluruh wilayah Khurasan Tughril Beg memproklamirkan bedirinya dinasti Saljuk dan ternyata usaha itu mendapat pengakuan dari Khalifah al-Qaim bin Amr Allah di Baghdad dan hampir ...

DINASTI MAMALIK DI MESIR (Pembentukan, Perkembangan Politik, Kemunduran dan Kehancurannya)

A. Pembentukan Dinasti Mamalik Periode kerajaan Mamalik dianggap sebagai zaman yang termasuk cemerlang dan makmur dalam sejarah Islam. Menurut Hassan Ibrahim Hassan zaman tersebut paling cemerlang dan paling makmur, namun pendapat tersebut masih perlu dianalisa dan dikritisi lebih jauh mengingat kejayaan dan keemasan Islam dan pada setiap dinasti. Kaum Mamluk menguasai Mesir dan Syiria tahun 648-922/1250-1517. Kata Mamluk dalam bahasa Arab berarti hamba yang dimiliki. Mereka adalah orang-orang Turki yang direkrut oleh Ayyubiyah di masa al-Malik al-Shalih Najamuddin. Mereka terdiri dari dua kelompok, yakni Mamluk Bahri dan Mamluk Buruj. Yang pertama adalah karena tempat tinggal mereka di pulau al-Raudah yang terletak seakan di laut (Arab, bahr). Yang ada di sungai Nil, dan yang kedua adalah karena mereka menempati benteng (Arab, Burj), di Kairo. Kaum Bahri berasal dari Qipchaq, Rusia Selatan, yang merupakan percampuran antara Mongol dan Kurdi, sedangkan Buruj adalah orang-orang Ci...

Pembentukan Dinasti Abbasyiah, Perkembangan Politik, Ilmu Pengetahuan dan Peradaban

A. Latar Belakang Jatuhnya Daulat Bani Umayyah pada tahun 750 M dan bangkitnya Daulat Bani Abbasyiah telah menarik perhatian banyak sejarawan Islam klasik. Para sejarawan melihat kejadian itu unik dan menarik, karena bukan saja merupakan pergantian dinasti tetapi lebih dari itu adalah pergantian sturuktur sosial dan ideologi. Maka, atas dasar itu, mereka menilai bahwa kebangkitan Daulat Bani Abbasyiah merupakan suatu revolusi dalam arti kata yang sebenarnya. Richard Frye dalam sebuah artikelnya berjudul The Abbasid Consfiracy and Modern Revolutionary Teory yang dikutip oleh Atho Mudzhar menyatakan bahwa ciri-ciri yang menyertai kebangkitan Daulat Bani Abbasyiah ketika itu sama ciri yang menyertai revolusi di berbagai negara di dunia modern sekarang ini. Dengan teori anatomi revolusi yang dikembangkan oleh Crane Brinton yang menyatakan bahwa dari empat buah revolusi yang diamatinya yaitu Inggris, Amerika, Perancis dan Rusia, sedikitnya ada empat persamaan. Pertama, bahwa p...

Dakwah Islam di Filipina

A. Kondisi Geografis Filipina Filipina adalah sebuah negara Republik dengan luas wilayah 114.830 mil dengan jumlah penduduk 49.139. 350 jiwa. Dilihat dari luas wilayahnya, maka Filipina tidaklah termasuk negara padat penduduk. Mayoritas penduduknya beragama Katolik yaitu, 85,8% dari keseluruhan jumlah penduduk. Islam 4%, Protestan 3,1%, Iglesiani Kristo 1,3%, Budhis 0,08%, dan lain-lain 20%. Iklim daerah Filipina adalah tropis yang hampir sama dengan semua yang terjadi di Asia Tenggara, namun Filipina mempunyai temperatur panas yang tinggi dan kurang berawan. Kedaulatan Filipina di peroleh pada tanggal 4 Juli 1946 didasarkan Undang-Undang 1935. Bahasa Nasional Filipina adalah “Philipino” yang pada dasarnya diambil dari bahasa “Tagalog” yang banyak digunakan oleh masyarakat di Manila dan sekitarnya. Ada 87 banyaknya dialek bahasa, hal ini mencerminkan banyaknya suku dan etnis. Mata uangnya adalah Peso terdiri dari kertas dan logam. B. Asal-Usul Dakwah Islam di Filipina Sejarah m...

DINASTI BUWAIHI (Pembentukan, Kemajuan, Kemunduran dan Kehancuran)

Dinasti Buwaihi muncul dalam panggung kekuasaan Islam pada permulaan abad ke-10 M, atau tepatnya pada tahun 945-1055 M, di bagian Barat Laut Iran. Dinasti ini dibangun melalui usaha-usaha bersama tiga bersaudara yaitu, Ali bin Buwaihi (yang tertua), Hasan bin Buwaihi, dan Ahmad bin Buwaihi (yang termuda). Putra seorang pencari ikan (nelayan) miskin yang bernama Abu Syuja’ Buwaih. Mereka berasal dari negeri Dailam, wilayah yang terletak di barat daya laut Kaspia. Negeri ini telah tunduk pada kekuasaan Islam sejak masa khalifah Umar bin Khattab. Agar dapat keluar dari tekanan kemiskinan, ketiga bersaudara itu memasuki dinas militer yang dipandang banyak mendatangkan rezki pada masa itu. Awalnya mereka bergabung dengan pasukan Makan ibn Kali, salah seorang panglima perang Dailam. Namun setelah mereka mengalami kekalahan, mereka bergabung dengan panglima Mardawij ibn Zayyar al-Dailamy. Akan tetapi sebelum mengambil tindakan tersebut mereka terlebih dahulu meminta izan kepada Makan ibn Ka...

BANI ABBAS (Kemajuan, Kemunduran dan Kehancuran)

Berdirinya kekuasaan dinasti Bani Abbas menandai berakhirnya kekuasaan Bani Umayyah yang telah berkuasa kurang lebih 90 tahun. Babak baru sejarah peradaban Islam diawali dengan hadirnya kekuasaan dinasti Abbas yang didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdillah ibn Abbas. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang relatif panjang dari tahun 132 H/750 M sampai 656 H/1258 M. Proses peralihan dari Bani Umayyah ke Bani Abbasiyah mempunyai arti yang lebih tinggi daripada sekedar perubahan dinasti semata. Bahkan realitas sejarah ini merupakan revolusi sejarah dalam Islam, sebuah titik balik yang sama pentingnya dengan revolusi Prancis atau Rusia dalam sejarah Barat. Revolusi ini menunjukkan bukan hanya sekedar penggulingan kekuasaan, melainkan pula bahwa makna yang terkandung pada kudeta yang terinspirasi atau terilhami oleh penyimpangan kekuasaan, yang mencerminkan dan mengungkapkan ketidakpuasaan terhadap pemerintahan sebelumnya. Pemerintahan daulah Abbasiya...

DINASTI AYYUBIYAH

Dinasti Ayyubiyah adalah sebuah dinasti yang berasal dari keturunan Kurdi yang tinggal di utara Iraq. Didirikan oleh Shalah al-Din, dan dinisbatkan kepada nama bapaknya Ayyub bin Syazi. Popularitas keluarga ini berawal ketika dua orang bersaudara, Ayyub dan Syirkuh, masuk mengabdi kepada Atabek masing-masing di Syria dan Iraq. Pada saat pengepungan kota Damaskus oleh tentara Salib pada tahun 1146, Ayyub dipromosikan untuk menduduki jabatan gubernur di Damaskus oleh Nur al-Din, yang telah menggantikan ayahnya, Zanki, sebagai Atabek di Syria. Pada tahun 1160, Nur al-Din mengutus Syirkuh untuk memimpin pasukan ke Mesir, yang mana pada saat itu diperintah oleh khalifah terakhir Dinasti Fatimiyah, al-Adid (1160-1171). Karena perseteruan yang terjadi antara Khalifah Fatimiyah dan perdana menterinya, Syamar, maka khalifah meminta Syirkuh untuk menjadi panglima pasukan Mesir dan untuk memadamkan pemberontakan Syamar. Syamar kemudian meminta dan mendapat bantuan dari pasukan Salib yang di...