Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2010

Menggapai Puncak Keimanan

Menggapai Puncak Keimanan - Iman adalah anugerah Allah yang paling mahal bagi seorang mukmin. Tidak semua manusia dapat kesempatan memperolehnya. Sebab itu, iman harus dipelihara dan dijaga sebaik mungkin. Bila ia rusak, apalagi hilang tercerabut dari dalam diri seseorang, maka nilai kehidupannya akan menjadi nol di mata Allah. Kendati di dunia bisa saja ia merasakan berbagai kenikmatan dan kesenangan hidup serta meraih kedudukan yang tinggi, namun di akhirat ia akan mendapat murka dan siksa. Allah menjelaskan : إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ Sesungguhnya orang-orang kafir (tidak beriman dan mentauhidkan Allah), dari kalangan Ahlul KItab (Yahudi dan Nasrani) dan kalangan kaum musyrikin, mereka adalah di neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya, sedangkan mereka adalah makhluk yang terburuk (QS. Al-Bayyinah/ 98 : 6) Di zaman sekarang, banyak orang yang tidak menyadari harga ...

IBNU SINA: Falsafat al-Fayadh, al-Nafs dan Falsafat al-Wujud (Ontologi)

Dalam sejarah peradaban manusia, konstruk budaya sangat dipengaruhi oleh kearifan dan kebijaksanaan yang dilahirkan oleh para filosof-filosof yang memiliki jiwa kritis, kesadaran diri dan akal, serta proses panjang kreativitas pikir yang memiliki daya dobrak dalam mempersoalkan segala sesuatu yang menurut kaca mata awam tidak perlu dipersoalkan. Sebab, hasrat besar dan rasa “ingin tahu” bagi manusia “filosofis“ berpijak pada pandangan yang menilai alam semesta beserta isinya bukan hanya sebagai realitas-realitas independen yang ultimate untuk dikaji, melainkan menjadi “tanda-tanda” (ayat) kebesaran dan keberadaan Tuhan. Karakteristik radikal inilah yang menjadikan falsafah sebagai induk segala ilmu pengetahuan yang darinya segala jenis ilmu berasal. Oleh karena itu, alam semesta dan manusia tak lain adalah “medan kreatif” emanasi Tuhan yang menjadi petunjuk dalam menemukan “jejak-jejak Tuhan”, sekaligus diharapkan dapat menambah keimanan dan bukan penolakan terhadap eksistensi-Nya. ...

Kiai Gaul Dari Sape

Gambar
Di malam hampir dini hari, aye beserta konco gue datang berkunjung ke gubuk teman yang memang lumayan dah lama tak nongol di hadapannya. Kopi ABC menyambut dengan segera... uhui.. ngopi dong... Cuman kurang srek suasana rasanya, kurang meriah gitu seperti geng ijo, bila seorang kawan ini tak menyetor batang hidungnya. Dialah Ustaz "MUSLIM" kiai gaul. liat aja penampilan beliau dengan kopluknya, cari nomur urut 11-12 dengan mantan vokalisnya Jamrud. Mirip... iya memang mirip bila di liat dari bulan pake pipet lagi...

Sumber dan Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan

Bagaimanakah kita mendapatkan pengetahuan ? persoalan mendasar ini sangat erat kaitannya ketika kita berbicara tentang sumber-sumber pengetahuan, berkembang diskurusus yang panjang mengenai proses terjadinya pengetahuan sehingga pada akhirnya lahirlah teori-teori epistemology yang dibahas dalam makalah ini adalah ; Rasionalisme Pada dasarnya terdapat dua cara yang pokok bagi manusia untuk mendaptkan pengetahuan yang benar, yang pertama adalah mendasarkan diri pada rasio dan yang kedua mendasarkan diri kepada pengalaman. Kaum rasionalis mengembangkan faham apa yang kita kenal dengan rasionalisme. Sedangkan mereka yang mendasarkan diri kepada pengalaman mengembangkan faham yang disebut dengan empirisme. Rasionalisme adalah suatu faham yang digunakan untuk menunjukkan berbagai pandangan dan gerakan yang berbeda-beda tentang idea.ide menurut mereka bukanlah ciptaan manusia. Prinsip itu sudah ada jauh sebeluim manusia berusaha memikirkannya. Paham ini dikenal dengan nama idealisme. F...